Sabtu, 28 Agustus 2010

Dakwah Islam Pada Periode Madinah

Dakwah Islam Pada Periode Madinah.
Madinah ketika itu menjadi tempat perlindungan yang aman bagi kebenaran (islam) dan pembawanya. karenanya, kaum muslimin mulai berhijrah ke Madinah. Namun kaum Quraisy menghalangi mereka berhijrah. sehingga beberapa orang hendak berhijrah menjumpai berbagai macam penganiayaan dan siksaan. ketika itu kaum muslimin berhijrah secara sembunyi-sembunyi karena takut kepada kaum Quraisy.

Keadaan ini terus berlanjut sampai sebagian besar kaum muslimin telah berhijrah. kaum Quraisy semakin menggila tatkala mengetahui hal itu, dan mereka khawatir akan ketinggian Muhammad dan dakwahnya. lalu mereka memusyawarahkan hal ini dan mereka bersepakat untuk membunuh Rasulullah. Abu Jahal berkata: "Menurut pendapatku kita beri sebilah pedang kepada pemuda yang kuat dari masing-masing kabilah kita, lalu mereka mengepung Muhammad dan memukulnya secara serentak, sehingga darahnya berpish-pisah pada beberapa kabilah dan Bani Hasyim tidak kuasa untuk memusuhi semua orang". Namun Allah memberitahu Nabi-Nya yang mulia akan adanya komplotan tersebut. lalu, beliau bersama Abu Bakar bersepakat untuk melakukan hijrah.

Pada malam harinya, Rasulullah meminta Ali Bin Abi Thalib agar tidur di tempat beliau, sehingga orang-orang mengira bahwa beliau masih ada dirumah. Beliau juga memberitahu Ali bahwa ia tidak ada mendapat paksaan (dari mereka). Para komplotan ini pun tiba dan langsung mengepung rumah Rasulullah. Mereka melihat Ali berada di tempat tidur dan menganggap ia adalah Muhammad, lalu mereka menunggunya keluar untuk selanjutnya menghabisi dan membunuhnya. Rasulullah keluar ketika mereka mengepung rumah, lalu beliau menaburkan debu ke kepala mereka dan Allah mengalihkan penglihatan mereka. sehingga, mereka tidak merasakan beliau keluar. Rasulullah menuju ke rumah Abu Bakar kemudian keduanya berjalan kurang lebih lima mil dan bersembunyi di goa Tsur.

Para Pemuda Quraisy tetap menunggu hingga subuh. ketika memasuki subuh, Ali bangkit dari tempat tidur Rasulullah dan langsung jatuh ke tangan mereka, lalu mereka bertanya tentang Rasulullah, namun Ali tidak memberitahu apapun kepada mereka. Mereka memukulinya dan melumurinya dengan lumpur, namun tetap tidak ada gunannya, kemudian kaum Quraisy mengirim pencarian di segala penjuru, dan akan memberikan seratus ekor unta bagi siapa saja yang mendapatkan Muahmmad hidup ataupun mati.

Dalam Pencarian itu mereka sampai ke goa Tsur, sampai-sampai jika seorang dari mereka melihat ke arah kedua telapak kakinya, niscaya ia akan melihat Nabi dan Abu Bakar. di saat Abu Bakar sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah, Beliau bersabda kepadanya: "Hai Abu Bakar, Bagaimana menurutmu tentang dua orang sedangkan Allah yang ketiganya. Jangan kamu khawatir, sesungguhnya Allah bersama kita". Namun anehnya mereka tidak melihat Nabi dan Abu Bakar. keduanya tetap berada di goa selama tiga hari dan kemudian berangkat ke Madinah. ketika itu perjalanan masih panjang dan terik matahari sangat menyengat.

Pada waktu sore di hari ke dua, keduanya melintasi sebuah kemah yang di dalamnya ada seorang wanita bernama Ummu Ma'bad. keduanya meminta makanan minumam darinya, namun keduanya hanya mendapati seekor kambing yang sngat kurus. lalu Rasulullah bergegas menghampirinya dan mengusap susunya lalu memerahnya hingga memenuhi satu wadah besar. Ummu ma'bad terdiam heranatas yang dilihat, dan mereka semua maminumnya hinngga merasa kenyang.

Penduduk Madinah tlah mengawasi kedatangan beliau dan menunggu beliau setiap hari di luar Madinah. Pada hari kedatangan beliau mereka menyambut beliau dengan gembira.Beliau singgah di Quba, yaitu masjid yang pertama kali di bangun dalam islam.

Pada hari ke lima, beliau berjalan ke Madinah dan kebanyakan kaum Anshar berusaha meraih Rasulullah dan memperoleh kemuliaan dengan menjamu beliau di sisi mereka. Maka mereka memegang tali kendali unta beliau dan beliaupun berterimakasih kepada mereka dan bersabda: "Biarkanlah, karena ia di perintah". Tatkala unta tersebut sampai ke tempat yang Allah perintahkan, maka ia akan duduk. Beliau tidak turun darinya sebelum unta tersebut bangkit dan berjalan sedikit, lalu menoleh dan kembali lagi. Akhirnya, unta tersebut duduk di tempat semula, dan beliau turun darinya. Tempat itulah yang kemudian menjadi masjid Nabawi. Rasulullah singgah di rumah Abu Ayub al-Anshari. Sedangkan Ali Bin Abi Thalib, ia tetap berada di Mekkah selama tiga hari sepeninggal Nabi, kemudian keluar menuju Madinah berjumpa dengan Nabi di Quba.

Di ambil dari Buku Lks SKI Dakwah Islam Pada Periode Madinah (MA).

0 Responses to “Dakwah Islam Pada Periode Madinah”

Posting Komentar

Back To Top